ETNOMATEMATIKA PADA PINTU GERBANG GUANGXI NORMAL UNIVERSITY
Etnomatematika merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengajarkan matematika dengan mengaitkan matematika dengan karya budaya bangsa sendiri dan melibatkan pula dengan kebutuhan serta kehidupan masyarakatnya. Perlunya pemberian pembelajaran dengan pendekatan etnomatematika, diharapkan akan tumbuh rasa cinta kepada tanah air, cinta kepada budayanya sendiri, dan siap untuk melestarikan lingkungannya. Dampak positif lain yang diharapkan, siswa sejak usia SD sudah ditanamkan jiwa luhur untuk memiliki jiwa nasionalisme yang baik, siap menjaga lingkungan, dan mengetahui manfaat matematika untuk kehidupannya.
Etnomatematika dalam proses pembelajaran
matematika dapat dipandang sebagai suatu
pendekatan untuk memotivasi siswa dalam
mempelajari matematika dengan melibatkan atau
mengaitkan materi matematika yang diajarkan
dengan contoh nyata model-model matematika
yang bersesuaian dengan materi yang diajarkan
tersebut dengan kehidupan sehari-hari, dengan
budaya lokal yang ada, atau dengan praktik-praktik
kebudayaan yang ada atau yang telah ada. Bishop
(1994) mengungkapkan bahwa semua pendidikan
matematika merupakan proses interaksi budaya dan
setiap siswa mengalami budaya dalam prosesnya.
Di China, cukup banyak temuan bentuk-bentuk
objek etnomatematika khususnya di Guangxi China. Guangxi merupakan salah satu daerah otonom di
China, di daerah pegunungan di ujung selatan China, telah
menempatkannya di perbatasan peradaban China
sepanjang sebagian besar sejarah China. Nama “Guang” Pintu gerbang Guangxi Normal University. Sebuah bangunan kuno peninggalan masa lalu pada saat China masih berbentuk kerajaan. Untuk menumbuhkan rasa cinta kepada budaya bangsa dan rasa nasionalisme, maka bentuk pintu dari pintu gerbang ini dapat dipakai sebagai objek etnomatematika. saat ini berarti “hamparan” dan telah dikaitkan dengan
wilayah tersebut sejak terbentuknya Prefektur Guang di
tahun 226 Masehi. Wilayah Guangxi pertama kali menjadi bagian dari
China selama dinasti Qin pada tahun 214 SM. Masyarakat
Guangxi pada umumnya melakukan peribadatan di
kelenteng.
Bentuk pintu gerbang utuk jalan masuk ini juga dapat dijadikan objek dalam etnomatematika. Benda produk budaya yang bernilai etnomatematika, foto atau gambar ini dapat dimanfaatkan sebagai bangun geometri untuk menunjukkan bentuk lingkaran yang diimpitkan dengan bangun persegi atau persegipanjang, yang dapat dihitung keliling dan luas daerahnya.